Ditulis pada: 8 May 2019 | Kategori: Uncategorized
Salah satu yang saya suka dari top motivator Indonesia, Andri Wongso adalah membaca artikel-artikel motivasi yang biasanya disertai dengan kisah-kisah inspiratif. Salah satu yang pernah saya baca adalah kisah anak muda yang akan mendaki gunung, pernah membacanya kan?
Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal.
Konon, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya “Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung”.
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda.
“Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Kalau saya memilih sebelah kiri?”
“Sebelah kiri melewati banyak bebatuan.” Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.
“Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?”
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, “Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Jika aku memilih jalan sebelah kanan?”
“Sebelah kanan banyak semak berduri.” Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek.
Dengan kelelahan si pemuda berkata, “Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung.”
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas, “Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?”
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab “Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Sebagaimana anak muda yang ingin mendaki gunung itu yang memulai mendaki dari lereng gunung dengan melewati berbagai macam rintangan batu-batu terjal dan melalui onak dan duri, maka orang yang mendaki sukses juga demikian. Mulai dari bawah dan akrab dengan hambatan.
James, biasa dipanggil. Dia terpaksa berhenti dari sekolah ketika berusia 11 tahun, guna membantu keluarganya karena ayahnya tidak sehat. Pekerjaan pertama yang diperolehnya adalah mengantar pembungkus ke sebuah gudang serba ada dengan gaji sebulannya sebesar US$2,50.
Selain itu, dia juga bekerja sebagai pengantar telegraf di sebuah perusahaan telegraf.
Ketika berusia 15 tahun, James dan 2 orang rekannya yang bekerja sebagai pengantar telegraf, memulai usaha sendiri yang kemudian ternyata menjadi berhasil. Dari pengantar yang berjalan kaki, naik sepeda, dan sepeda motor, akhirnya mereka berkembang dengan menggunakan truk.
Nama lengkapnya James E.Casey, seorang penggagas UPS (United Parcel Service). Sebuah perusahaan kurir yang mempunyai lebih dari 340.000 karyawan di seluruh dunia dengan omset per tahun lebih dariUS$22 milyar.
Sanders, memulai menawarkan resep ayam gorengnya dari kedai yang satu ke kedai yang lain. Sampai ratusan kali mengalami penolakan, setelah diterima pun dengan harga yang rendah. Semua eksekutif perusahaan memulai karirnya dari karyawan biasa. Bahkan saya mengenal beberapa eksekutif yang mengawali karirnya sebagai office boy, sopir atau satpam perusahaannya. Kemudian mendaki sampai menjadi CEO di perusahaan tersebut.
Semua top sales, wiraniaga yang berpenghasilan ratusan juta rupiah, mengawali dari menjual ke satu dua orang saja. Bisnis waralaba yang berkembang pesat, memiliki cabang di mana-mana, dimulai dari satu gerai saja. Sebagaimana seorang jenderal dulu juga pasti pernah menjadi prajurit. Langkah yang ribuan kilometer dimulai dari langkah pertama. []
Contoh SOP Perusahaan Manufaktur oleh Jumadi Subur Contoh SOP Perusahaan Manufaktur – Standard Operating Procedure (SOP) menjadi kebutuhan pokok sebuah bisnis untuk menjamin agar seluruh proses dalam perusahaan terstandarisasi dengan baik. Demikian juga pada perusahaan manufaktur. Dengan menajlankan SOP, perusahaan... Selengkapnya)
Salah satu yang saya suka dari top motivator Indonesia, Andri Wongso adalah membaca artikel-artikel motivasi yang biasanya disertai dengan kisah-kisah inspiratif. Salah satu yang pernah saya baca adalah kisah anak muda yang akan mendaki gunung, pernah membacanya kan? Di pagi... Selengkapnya)
Paling nggak enak dicuekin. Semua orang merasakan hal itu. Seperti yang dialami Antin pagi itu. Sesampai di kantor ia menceritakan kejadian semalam di rumahnya kepada Jacky dan Panji. Namun keduanya bersikap acuh dengan ceritanya, cuek. Merasa ceritanya tidak didengar ayahnya,... Selengkapnya)
Antin baru saja kembali. Memasuki kantor wajahnya terlihat cerah. Bahkan kelihatan sekali kalau sedang bahagia. Teman-temanya yang juga baru saja kembali dari pelanggannya masing-masing menjadi heran. Ada apa gerangan. “Aku baru saja membantu orang lain memecahkan persoalannya. Mr. Soeh adalah... Selengkapnya)
Usahakan membeli produk dengan menggunakan metode Ada Barang Ada Uang / Ketemuan / Cash On Delivery (COD). Pastikan untuk mengecek barang terlebih dahulu. Jika penjual atau produk berada di luar kota, mintalah bantuan kepada keluarga atau teman yang tinggal di... Selengkapnya)
Belum ada Komentar untuk Semua Mulai dari Bawah